GBIA SEMARANG Headline Animator

omakase

IMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN AKAN FIRMAN ALLAH. TANPA IMAN YANG BENAR, MAKA MANUSIA AKAN MELAYANI ALLAH TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. DAN HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MENYENANGKAN ALLAH (ROMA 10:1-3, 17)

Friday 16 January 2009

PIKIRAN ALLAH VS MANUSIA

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN" (Yes. 55:8). Perhatikanlah beberapa hal yang menggambarkan betapa benarnya pernyataan ini. Mengenai kecantikan, manusia berpikir itu adalah sesuatu yang sungguh mulia, tetapi Allah mengatakan itu adalah kesia-siaan (Ams. 31:30). Mengenai kekayaan, manusia merasa bahwa itulah sesuatu yang patut diingini dan dipuji-puji, tetapi Allah mengatakan bahwa cinta uang adalah akar segala kejahatan (1 Tim. 6:10) dan "jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali" (Ams. 23:4-5). Mengenai orang-orang yang berkedudukan, manusia berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang impresif, tetapi Allah berkata bahwa "suatu dusta saja orang-orang yang mulia" (Maz. 62:9). Mengenai kemakmuran orang fasik, manusia berpikir bahwa itu sungguh menyenangkan dan menarik, tetapi Allah berkata bahwa itu adalah kebodohan dan mengantar orang kepada kehancuran (Maz. 73:18). Mengenai kesusahan, manusia merasa bahwa itu adalah sesuatu yang mengganggu, tetapi Allah berkata bahwa itu membawa orang kepada pertobatan (Maz. 119:67, 71) dan pertumbuhan rohani (Rom. 5:5). Mengenai kekuatan militer, manusia menaruh percaya padanya, tetapi Allah berkata bahwa ada keselamatan pada Tuhan (Ams. 21:31). Mengenai kemiskinan, manusia menghindarinya dengan segala cara, tetapi Allah berkata bahwa kadang-kadang itu lebih baik daripada kekayaan (Ams. 15:16-17; 19:1; Yak. 2:5). Mengenai anak-anak, manusia merasakan mereka sebagai beban, tetapi Allah berkata bahwa mereka adalah warisan dari Tuhan dan berbahagialah orang yang tabung panahnya penuh dengan anak-anak itu (Maz. 127). Mengenai teori evolusi, manusia berpikir itu adalah ilmu pengetahuan yang brilian, tetapi Allah mengatakan bahwa itu adalah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan- pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan (1 Tim. 6:20). Mengenai lelucon konyol dan kotor, manusia berpikir bahwa itu seru dan cool, tetapi Allah mengatakan bahwa itu adalah kesia-siaan (Pengkhot. 7:5-6) dan mendatangkan murkaNya (Ef. 5:4-6). Mengenai meninggikan dan memuji diri sendiri, manusia berpikir bahwa itu adalah seseuatu yang bijak, tetapi Allah berkata, "Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Mat. 23:12), dan "Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri" (Ams. 27:2). Mengenai kecongkakan hidup, manusia berpikir bahwa itu patut dipuji, tetapi Allah mengatakan itu berasal dari Iblis dan akan berlalu (1 Tim. 3:6; 1 Yoh. 2:15-17). Mengenai kerjasama antar agama, manusia berpikir bahwa itu sangat menolong, tetapi Allah berkata bahwa Kristus tidak ada hubungannya dengan Belial (2 Kor. 614-15). Mengenai sifat manusia, manusia berpikir bahwa itu pada dasarnya baik, tetapi Allah berkata bahwa tidak ada seorangpun yang benar, tidak seorangpun (Rom 3:12). Mengenai agama, manusia berpikir bahwa semua agama memiliki kebenaran dan menuntun kepada Allah yang sama, tetapi Allah berkata bahwa Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup, dan tidak ada yang datang kepada Bapa kelau tidak melalui Dia (Yoh. 14:6). Mengenai neraka, manusia berpikir bahwa itu adalah mitos agamawi, tetapi Allah mengatakan itu akan menjadi akhir dari semua orang yang mati tanpa Kristus (Yoh. 3:36). Orang yang bijak akan menyocokkan pikirannya dengan Allah punya dengan cara merendahkan dirinya dihadapan kedaulatanNya dan menyelidiki FirmanNya. "....Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah" (Luk. 16:15).
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)

No comments:

Post a Comment