GBIA SEMARANG Headline Animator

omakase

IMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN AKAN FIRMAN ALLAH. TANPA IMAN YANG BENAR, MAKA MANUSIA AKAN MELAYANI ALLAH TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. DAN HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MENYENANGKAN ALLAH (ROMA 10:1-3, 17)

Tuesday 20 January 2009

SAYA SUDAH MEMBERITAHUKAN ANDA

Salah satu hal yang paling kita syukurkan dalam hidup ini ialah diciptakannya kita sebagai manusia yang berakal. Akal itu telah membuat kita bisa berpikir, bahkan memutuskan sesuatu untuk diri kita. Kita juga bisa mengetahui sesuatu bahkan menyelidiki segala sesuatu yang kita ketahui sebelum kita mengambil keputusan untuk mempercayainya. Seharusnya akal budi pada seseorang akan secara otomatis menghindarkan dia dari iman yang buta, yaitu mempercayai sesuatu yang tidak difahaminya. Sebab akal budi akan mendorong seseorang untuk bertanya sebelum ia mempercayai sesuatu.

Namun kelihatannya tidak semua manusia mengkaryakan akal budinya secara maksimal. Dengan gampang dapat kita temukan orang-orang yang mempercayai hal-hal yang tidak difahami tanpa disadari bahwa ada resiko dalam mengimani sesuatu, mengingat pernyataan raja Salomo dalam kitab Amsal 14:12 “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

Jika seseorang karena dilahirkan dalam keluarga yang telah beragama tertentu hanya sekedar meneruskan iman leluhurnya, maka sesungguhnya ia telah mengambil resiko tanpa berpikir. Mungkinkah semua agama menghantar penganutnya ke Surga? Tidak mungkin! Jika A tidak sama dengan B, dan A, B juga tidak sama dengan C, dan A, B, C tidak sama dengan D, maka hanya ada dua kemungkinan yaitu salah satunya benar atau semuanya salah. Bahwa hanya satu Allah yang menciptakan alam semesta adalah benar. Tetapi Allah yang satu itu tidak mungkin mengeluarkan firman yang berbeda-beda. Karena ada banyak kitab yang menyatakan diri atau dinyatakan oleh umatnya sebagai firman Allah padahal mereka saling bertentangan, maka akal sehat kita memberitahukan kita bahwa hanya ada dua kemungkinan, yaitu semuanya salah atau salah satunya benar.

Oleh sebab fakta di atas, maka baiklah setiap orang memutuskan untuk dirinya, tanpa merasa dipaksa oleh siappun agar ia ke Surga atau Neraka nanti adalah hasil keputusannya sendiri. Sangatlah tidak enak untuk mengatakan bahwa seseorang itu bodoh, namun jika ada orang yang tanpa berpikir atau menyelidiki, telah ikut-ikutan menganut sebuah agama, maka orang tersebut dapat dikatakan tidak menjalankan akal-budinya.

Adalah wajar jika pembaca bertanya, “apakah perbedaan antara Alkitab dengan kitab-kitab lain yang mengatakan dirinya juga firman Allah?” Jawabnya, bedanya banyak sekali.
1. Alkitab adalah kitab kebenaran sebagaimana ia dituliskan oleh Allah yang maha benar melalui para nabi dan rasul. Tidak ada satu kesalahan pun ditemukan di dalam Alkitab dalam bahasa dan tulisan aslinya. Silakan periksa, kalau menemukan kesalahan kirimkan kepada saya.
2. Alkitab adalah kitab penuntun moral yang tertinggi sebagaimana ia difirmankan oleh Allah yang maha kudus. Hanya di dalam Alkitab ada pengajaran bahwa suami hanya boleh beristri satu dan perempuan hanya boleh bersuami satu. Injil Matius 7:12 mengajarkan: Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
3. Alkitab adalah kitab nubuatan sebagaimana ia difirmankan oleh Allah yang maha tahu. Bernubuat artinya mengatakan sesuatu yang belum terjadi. Hanya Alkitab sajalah yang menuliskan kejadian dari penciptaan hingga pemusnahan alam semesta. Kalau bukan Allah yang maha tahu, tidak mungkin manusia mengetahui hal-hal yang akan terjadi ratusan bahkan ribuan tahun kemudian.

Sesungguhnya masih ada banyak alasan lagi bagi seseorang untuk mempercayai Alkitab, namun saya kira tiga alasan di atas telah lebih dari cukup untuk memuaskan akal sehat kita.

Apakah Perbedaan Isi Alkitab Dengan Kitab Yang Lain?

Hampir semua kitab lain mengajarkan bahwa jika manusia ingin masuk Surga ia harus berusaha melakukan sesuatu yang baik. Prinsip yang mereka kemukakan ialah bahwa masuk Surga itu bukan hal yang gampang, melainkan hasil perjuangan yang amat berat.

Alkitab mengatakan hal yang sama sekali berbeda, bahkan bertolak belakang. Alkitab mengatakan:
1. Bahwa sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka semua manusia mendapat status sebagai manusia berdosa serta mewarisi sifat cenderung berbuat dosa (Rom.3:10).
2. Bahwa dosa tidak dapat dihapuskan dengan perbuatan baik manusia (amal dan ibadah), melainkan diselesaikan dengan menjalani hukuman (Rom.6:23). Dosa manusia hanya dapat diselesaikan melalui hukuman. Hukuman untuk dosa ialah mati (maut).
3. Bahwa Allah berencana menyelamatkan manusia dengan menjelma menjadi manusia untuk menanggung hukuman dosa manusia. Sebelum rencana itu dilaksanakan, Ia memerintahkan suatu ibadah simbolik, yaitu mengambil seekor domba dan menyembelihnya sebagai domba korban. Artinya, manusia yang berdosa, dombanya sebagai korban untuk menanggung dosa manusia itu. Ibadah itu sendiri tidak menghapuskan dosa, melainkan iman kepada Penyelamat yang akan diutus Allah yang disimbolkan oleh domba itulah yang menghapuskan dosa (I Pet.1:18-19).
4. Alkitab juga memberitahukan bahwa kemudian Yesus (juruselamat) dilahirkan oleh Roh Allah melalui seorang perawan. Ia adalah pribadi Allah yang menghampakan diri menjadi manusia yang siap menerima hukuman untuk menggantikan manusia. Itulah sebabnya ia tidak melawan
ketika disalibkan. Ia dihukumkan sebagai pengganti semua manusia (Ibr.2:9, I Yoh.2:2)
5. Selanjutnya tidak ada satu orang pun bisa masuk Surga tanpa percaya kepada Yesus (Yoh.14:6). Karena ketika seseorang bertobat dan percaya kepadaNya, secara iman dosa orang tersebut telah diperhitungkan Allah tertanggung kepadaNya yang dihukumkan bagi dosa semua
manusia (II Kor 5.23, I Pet 2:23). Setiap manusia yang hidup sebelum penyalibanNya akan masuk Surga kalau mereka percaya kepada Juruselamat yang akan dihukumkan bagi mereka, dan setiap manusia yang hidup sesudah penyalibanya akan masuk Surga kalau mereka percaya
kepada Juruselamat yang telah dihukumkan bagi mereka.

Pembaca yang saya kasihi, inilah INJIL. Banyak orang tidak tahu bahwa arti kata injil itu ialah KABAR BAIK. Kabar baik apa? Kalau masuk Surga itu melalui usaha manusia, kerajinan beribadah, kesanggupan menahan atau mengekang diri, itu bukan kabar baik. Tetapi kabar bahwa Yesus telah menanggung semua dosa kita, yaitu dosa yang dulu, sekarang dan yang belum kita perbuat, itu barulah sebuah kabar yang baik. Pada saat kita bertobat dan percaya kepadaNya dengan segenap hati maka semua dosa kita diperhitungkan Allah telah tertanggung ke atas diri Yesus yang tersalib. Masuk Surga itu tidak melalui usaha manusia, melainkan oleh iman kepada Sang Juruselamat.

Inilah yang disebut KABAR BAIK. Kabar yang menggembirakan, hanya melalui bertobat dan percaya saja, tidak melalui amal dan ibadah.

Kalau semua dosa kita telah diselesaikan berarti kita bisa seenaknya berbuat dosa?! Tidak pembaca, kalau anda telah bertobat itu berarti anda menyadari bahwa cara hidup anda yang lalu itu sia-sia bahkan itulah yang telah menyebabkan Yesus menderita dicacimaki, dicambuk, dan digantung di kayu salib. Tegakah seseorang yang telah menyadari bahwa perbuatannya itu telah menyebabkan penderitaan orang yang mengasihinya mengulangi perbuatannya dengan tidak merasa bersalah? Bahkan ketika ucapan kita menyinggung perasaan orang yang sangat mengasihi kita (ayah, ibu, suami, istri, anak), maka kita berusaha untuk tidak mengucapkannya lagi. Seseorang yang bisa dengan leluasa mengulangi dosa-dosanya dengan tidak merasa bersalah adalah orang yang belum bertobat dan belum pecaya kepada Sang Juruselamat. Orang yang telah bertobat dan percaya tetap bisa jatuh ke dalam dosa, namun itu akan menyusahkan hatinya.

INJIL yang artinya KABAR BAIK, itu diperintahkan oleh Sang Juruselamat untuk diberitakan ke seluruh bumi agar semua manusia mendengarnya. Yesus telah menanggung dosa semua manusia. Oleh sebab itu tidak ada masalah bagi bayi yang mati karena dosanya telah ditanggung Yesus. Tetapi bagi yang telah bisa berpikir, telah memiliki kesadaran diri atau akil balik, diperintahkan untuk bertobat dan percaya dengan segenap hati (Mat.4:17, Kis.8:37).

Untuk masuk Surga itu hanya perlu bertobat dan percaya, tidak boleh ditambah dengan siapapun dan apapun. Barang siapa yang menambahkan apapun dan siapapun itu sama dengan tidak percaya dengan segenap hati. Barang siapa yang menambahkan baptisan dan kerajinan beribadah adalah salah. Baptisan, dan kerajinan melayani adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan oleh orang percaya yang telah mendapatkan kepastian masuk Surga. Adalah kesalahan jika seseorang berusaha melakukan semua itu agar bisa masuk Surga. Juga tidak dibenarkan untuk menambahkan dengan percaya kepada siapapun termasuk Maria.

Ia adalah manusia biasa yang dipakai untuk melahirkan Roh Allah yang menjadi manusia. Pembaca, anda telah mendengar INJIL yang dapat memastikan diri anda masuk Surga. Tidak perlu dengan jerih-payah yang diusahakan manusia, melainkan hanya perlu bertobat dan percaya dengan segenap hati kepada Yesus yang diutus Allah. Datang ke gereja untuk bernyanyi mengekspresikan rasa sukacita adalah hal yang sangat indah dan menumbuhkan iman.

Menggabungkan diri ke dalam sebuah jemaat Tuhan serta bergiat membantu pelayanan adalah perintah yang harus dilakukan oleh orang yang sudah mendapatkan kepastian masuk Surga. Apalagi kalau bergiat membantu berbagai pelayanan yang berhubungan dengan pemberitaan Injil. Injil perlu didengar oleh sebanyak mungkin manusia. Tetapi ingat, jangan ada orang yang berpikir untuk masuk Surga dengan perbuatannya. Jangan menyogok Allah dengan amal jariah kita. Segala usaha baik kita itu sampah jika dilihat oleh mata Allah yang maha kudus. Amal kita hanya dapat dibanggakan oleh manusia berdosa yang menyombongkan perbuatannya.

Pembaca telah mendengar INJIL, dan saya telah memberitakannya kepada anda. Bahkan seseorang telah membagikan bacaan ini kepada anda. Anda bisa menolak INJIL ini. Itu berarti anda berkata, “saya tidak membutuhkan anugerah Allah. Seandainya Alkitab salah, melainkan kitab suci lain yang benar, yaitu masuk Surga melalui perbuatan baik manusia, maka orang Kristen juga akan masuk Surga karena perbuatan baik mereka berlimpah-ruah. Tetapi bagaimana kalau Alkitab benar? Kalau Alkitab benar, maka dengan sedih saya terpaksa memberitahukan bahwa setiap orang yang tidak bertobat serta percaya kepada Sang Juruselamat pasti akan masuk Neraka. Kini keputusan ada di tangan anda. Sebaiknya anda tidak ikut-ikutan dalam beriman, melainkan menyelidiki dan merenungkan tiap-tiap pengajaran yang anda dengar. Hati-hati, jangan sampai setelah di ujung jalan baru berpikir. Saya mohon, jangan mempertaruhkan jiwa anda. Lebih baik katakan kepada Yesus bahwa anda mau bertobat dan mau percaya kepadaNya, mau menerima anugerah Allah yang ditawarkanNya. Katakanlah teman.

INGATLAH, SAYA TELAH MEMBERITAKAN INJIL KEPADA ANDA.
Diterbitkan Oleh:
GBIA GRAPHE Untuk Kebutuhan Intern
Ditulis Oleh: Dr. Suhento Liauw, S.Th., M.R.E., D.R.E.
Dipublikasikan ulang oleh GBIA SEMARANG
Jalan Supriadi No. 12 M-N (Ruko Artha Mas), Semarang.
Ph. (024) 91084138, 0852 3025 6036

No comments:

Post a Comment