GBIA SEMARANG Headline Animator

omakase

IMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN AKAN FIRMAN ALLAH. TANPA IMAN YANG BENAR, MAKA MANUSIA AKAN MELAYANI ALLAH TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. DAN HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MENYENANGKAN ALLAH (ROMA 10:1-3, 17)

Tuesday, 23 December 2008

Bab I


Sebuah Pemandangan Baru




Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya bagi kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (2 Timotius 4: 3-5).



Duapuluh lima tahun yang lalu[1] kaum injili[2] orthodoks non-kharismatik yang alkitabiah umumnya dapat mengadakan persekutuan yang hangat dengan kaum Pentakosta tradisional. Pada masa itu, jika ada pandangan yang berbeda di antara orang percaya, maka mereka akan berembuk bersama seperti layaknya mahasiswa atau semasa mereka di dalam ikatan wajib militer, mereka kerapkali dapat saling bersaksi dan berdoa bersama. Banyak orang Pentakosta tradisional (kini sudah jarang) yang merupakan orang injili konservatif, dan meskipun ada perbedaan tertentu di antara kami, kami masih bisa menghargai mereka sebagai sesama orang percaya yang memegang teguh kepada otoritas Alkitab seperti yang mereka pahami. Tetapi selama tahun 1960-an kami melihat munculnya sebuah Pentakostalisme - gerakan kharismatik pembaharuan (the charismatic renewal movement) - yang baru sama sekali, dan sejak saat itu kita melihat sebagaimana yang terlihat, sebuah tahapan baru telah dimulai!



Dengan kecepatan yang tak masuk akal, kharismatik meluncur mendadak dari satu ekses ke ekses yang lain, sehingga kini kita berhadapan dengan sebuah pemandangan yang sangat membingungkan. Banyak di antara persaudaraan kharismatik yang pindah kepada gagasan dan praktek-praktek yang berasal langsung dari kepercayaan-kepercayaan penyembah berhala, dan secara rohani sejumlah besar penganut muda dan yang mudah terpengaruh telah disesatkan di dalam proses tersebut. Penyembuh-penyembuh terkenal muncul dengan memadukan muslihat-muslihat licik hipnotis yang dibuat-buat dengan teknik-teknik okultisme purba untuk mengejar tujuan, dan banyak orang mengikutinya.



Kesembuhan[3] rohani - yang diadakan oleh orang-orang yang berkarunia - dipromosikan di dalam kalangan Kristen sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi. Aneka buku "terlaris" membanjiri toko-toko buku Kristen yang berusaha meyakinkan khalayak Kristen bahwa mereka mempunyai dasar yang alkitabiah, dan seminar-seminar kesembuhan mengisi ruang-ruang konferensi yang terbesar di kota-kota besar dunia. Kita bukan lagi tertarik pada kesembuhan illahi sekedar sebagai rasa ingin tahu pribadi. Pada kenyataannya, kesembuhan telah menjadi atraksi utama dan alat propaganda yang gencar dari Pentakostalisme baru, yang berusaha untuk menembus dan melanda Kekristenan tradisional yang berdasarkan Alkitab.



Kesembuhan rohani menjadi kapal pemandu armada kharismatik, piece de resistance (suguhan utama) dalam pesta makan kharismatik, dan tiang penopang iman kharismatik. Dimana-mana kejadian-kejadian yang dianggap kesembuhan digunakan untuk menguduskan dan membenarkan sejumlah besar praktek yang tidak dapat diverifikasi dengan Alkitab.



Di pelbagai belahan dunia, 'citra' Kekristenan yang alkitabiah benar-benar telah dihancurkan oleh para ekstremis kharismatik. Di beberapa negara, jika kita menghidupkan radio dan mencari channel, kita dapat menyimak channel berbagai stasiun Kristen yang menyiarkan acara para penyembuh kharismatik yang mencampur-adukkan gagasan tidak alkitabiah yang memalukan dengan perasaan Kebenaran Kristen yang benar. Hal yang menyesakkan juga terjadi di dalam siaran televisi agama di Amerika Serikat.



Ini jelas menjadi salah satu kemenangan besar dari Setan, musuh jahat kita, yang bertujuan membuat Injil Kristus menjadi bahan cemoohan. Setan ada di balik para ekstremis kharismatik yang menyatakan diri percaya dengan doktrin-doktrin alkitabiah, namun yang pada saat yang sama mencampur-adukkan kebenaran-kebenaran mulia tersebut dengan racun pengajaran yang sangat bertentangan dengan Firman Allah. Tak ada yang lebih menyenangkan setan, selain prestasi di dalam bidang ini. Betapa senangnya ia bisa mengotori dan menghancurkan citra alkitabiah dan illahi Kekristenan yang injili, sehingga "kedengarannya" kita seperti orang-orang yang kurang beres pikiran dan kekurangan pertimbangan rasional.



Namun meski bahayanya jelas, banyak orang injili - khususnya di Inggris, Afrika dan Timur Jauh - memegang teguh gagasan bahwa mereka wajib tersenyum kepada semua pandangan di dalam spektrum injili demi mempertahankan kesatuan injili. Jika gereja-gereja Tuhan disusupi dan hancur karena proses itu, kelihatannya mereka sama sekali tidak peduli. Kita telah melepaskan tanggung-jawab untuk memperingati domba-domba Allah, dan telah menyodorkan leher untuk digorok iblis. Kelihatannya suatu mental bunuh-diri yang tak masuk akal telah mencengkeram pikiran para pemimpin Kristen. Satu demi satu gereja telah melihat para anggotanya - baik dewasa maupun pemuda-pemudinya - ditarik ke dalam acara-acara kharismatik, membawa pulang lagu pujian, gagasan dan literaturnya.



Majalah-majalah Kristen sebenarnya turut mengipas bara kehancuran dengan menyajikan "bintang-bintang" ekstremisme kharismatik sebagai orang-orang yang kudus dan masuk akal, yang memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita! Para pemimpin dan majalah sama-sama gagal memberikan analisis yang sungguh-sungguh atas kesalahan-kesalahan menonjol dari gerakan kesembuhan, dengan demikian berarti hamba-hamba Tuhan yang terlatih nyata sekali meremehkan bahaya-bahaya tersebut. Berulang kali kesalahan-kesalahan itu telah diremehkan, sehingga gereja-gereja tetap tidak terlindungi dan tidak siap menghadapi arus pasang militan Pentakostalisme yang kini melanda evangelikalisme.



Sebelum meneliti arus pemandangan kesembuhan di dalam sorotan terang Firman Tuhan, kita harus memperingatkan diri kita tentang strategi Setan dalam mematahkan jemaat-jemaat Kristus, karena kita menghadapi satu musuh yang keluar untuk merusak dan menghancurkan persekutuan kita dengan cara apa saja.






Otoritas Alkitab Dirusak




Pertama, Setan ingin menghapuskan setiap penghormatan yang sungguh-sungguh kepada Alkitab. Ia ingin merusak dan menghancurkan otoritas absolutnya dari kehidupan orang-orang Kristen. Akhir-akhir ini buku-buku bagus yang mempertahankan ketiadasalahan Alkitab membanjir; namun sementara kaum injili sibuk mempertahankan ketiadasalahan Alkitab, Setan merusak otoritas Alkitab. Saat ini terdapat pembaharu kharismatik yang tak terhitung jumlahnya yang siap mengatakan, 'Aku percaya Alkitab secara mutlak tidak terdapat kesalahan,' namun mereka akan melanjutkan, 'tetapi Alkitab sama sekali bukan alat utama yang dipakai Allah untuk bicara kepada kita, karena Dia juga berbicara melalui para nabi dan nabiah masa kini, dan juga melalui kata-kata hikmat, kata-kata pengetahuan, mimpi, penampakan dan kesan mendadak. Jika kita ingin mengetahui kehendak Allah, atau bagaimana kita harus melakukan sesuatu, kita sangat membutuhkan penampakan-penampakan, mimpi dan cara-cara lain yang merupakan wahyu langsung dari Allah itu.'



Bagi para pengkhotbah itu, Alkitab sebenarnya sudah tidak relevan. Alkitab sama sekali tidak memiliki otoritas. Kadang-kadang mereka memeriksa beberapa firman Tuhan yang mereka terima langsung dengan menggunakan Alkitab, tetapi hanya sepanjang mimpi, penampakan dan kata-kata pengetahuan itu cocok dengan hal yang permanen (Alkitab), penelitian ini biasanya hanya merupakan pemaksaan terhadap Alkitab agar sesuai dengan gagasan yang telah mereka pegang.



Apa gunanya sebuah Alkitab yang tidak ada kesalahannya jika kita tidak menerima otoritas totalnya? Apa gunanya sebuah Alkitab yang tidak ada salahnya, jika ia tidak sepenuhnya menuntun dan mengendalikan kita? Sebenarnya orang sama sekali tidak menerima otoritas Alkitab jika mereka mengatakan, "Ya, Alkitab absolut tiada kesalahannya, tetapi saya tidak yakin ia memberikan tuntunan yang rinci bagi jemaat. Saya tidak percaya ia bisa menuntun segala masalah kita. Saya tidak percaya bahwa ia diperuntukkan sebagai segala sesuatu yang harus kita lakukan. Saya yakin bahwa dalam banyak hal kita adalah milik kita sendiri di bawah pimpinan langsung Roh Kudus."



Tujuan iblis adalah merampas otoritas Alkitab dan ia sangat berhasil di dalam gerakan pembaharuan kharismastik, yang menganggap dugaan kesembuhan-kesembuhan itu sebagai stempel pengakuan Allah atas segala kegiatannya.




Orang Kristen Dibuat Mudah Tertipu


Di sisi yang lain, iblis bermaksud untuk semakin merekayasa keyakinan orang-orang Kristen, sehingga mereka bisa diprogram untuk mempercayai dongeng dan omong-kosong yang tidak alkitabiah. Inilah yang dimaksudkan oleh Paulus ketika ia mengatakan - Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Setan ingin orang-orang Kristen awam menjadi mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dibesar-besarkan, cerita-cerita, hal-hal yang tidak masuk akal, mujizat-mujizat palsu, terutama doktrin-doktrin palsu dan kebohongan yang mewakili Antikris. Ia ingin membawa kita kepada titik dimana kita hanya sekedar manusia tahyul yang percaya kepada hal-hal magis dan ilmu sihir. Setan ingin agar 'semangat pikiran yang benar' menghilang dari jemaat-jemaat Kristus, dan alat untuk mencapainya adalah ekstrimisme kharismatik.



Ketika mujizat dan ketakjuban yang dibuat manusia menjadi tiang penopang keyakinan, maka iman yang benar telah dihancurkan. Betapa besarnya kemenangan iblis jika ia bisa merampas iman orang-orang Kristen sejati, sehingga daripada mendasarkan pengharapan mereka kepada apa yang dikatakan Tuhan, mereka lebih suka menggantungkan harapan kepada arus konstan 'bukti-bukti' yang dapat dilihat, dengan berkata, 'Aku harus melihat tanda-tanda dan mujizat yang luar biasa! Biarkan aku bertemu dengan orang yang bisa membaca pikiran, melihat roh-roh, menubuatkan kejadian-kejadian masa depan dan mengadakan kesembuhan-kesembuhan yang mempesonakan. Maka aku akan merasa kuat di dalam iman!'



Sungguh suatu pukulan berat iblis yang ditujukan kepada Tuhan, jika ia berhasil mengeluarkan iman dari tempat tingginya, sehingga perhatian orang Kristen diselewengkan dari Tuhan dan FirmanNya, dan mengarah kepada apa yang disebut tanda dan mujizat di dunia! Dengan cara ini, umat dan Firman dari Allah yang kekal dan maha-pengasih telah dihina dan dilecehkan.




Penyembahan yang Benar Dihancurkan


Setan masih mempunyai tujuan yang lain, dan tujuan tersebut adalah menghancurkan segala penyembahan yang benar. Penyembahan yang benar adalah yang berasal dari hati, dan yang penuh dengan pengertian yang berakal budi serta penyembahan terhadap Allah yang maha mulia. Iblis ingin menghentikan pujian yang rendah hati, penuh hormat, dan berakal budi yang berasal dari ciptaan kepada sang Pencipta. Untuk mencapai hal ini ia memperkenalkan berbagai bentuk penyembahan yang duniawi, penuh hawa napsu dan mementingkan diri sendiri ke dalam persekutuan injili. Obyek penyembahan ini adalah agar para penyembah bisa memuaskan diri mereka ketika mereka tergetar oleh musik, atau membangkitkan sensasi emosional yang menggairahkan. Beberapa orang akan membiarkan dirinya kedalam suasana sukaria ekstasi (kegembiraan yang luar biasa), sementara yang lainnya akan menuruti napsu sombong mereka dengan mengangkat diri sendiri sebagai nabi, dengan memberikan pernyataan mempesonakan kepada kumpulan orang yang mempercayainya. Secara signifikan, pada dasarnya pendekatan baru penyembahan dikembangkan melalui gerakan kesembuhan.



Penyembahan baru itu adalah penyembahan yang 'segalanya untukku'. Ia merupakan suatu sensasi; saat pembebasan yang tanpa hambatan. Ia merupakan saat dimana akal sehat seseorang ditundukkan atau dibuang demi melarikan diri dari kenyataan yang emosional. Penyembahan baru ini benar-benar subyektif, karena hanya menekankan perasaan-perasaanku, suasana hatiku, kesehatanku. Ia tidak memandang kepada Allah, bersandar kepadaNya, dan menyembah Dia. Jika iblis dapat menyesatkan kebenaran, yakni penyembahan yang rasional, betapa besarnya kemenangan yang diraihnya! Jika ia bisa membuat manusia menjadi subyektif dan picik, betapa akan sukacitanya ia. Jika ia mampu menurunkan (mutu) jemaat orang-orang lahir-baru dengan emosionalisme yang dangkal, ocehan mistik, gemetaran dan tangisan, pengalaman sensasi lahiriah, puji-pujian dangkal berulang-ulang dengan tepuk tangan dan tarian, maka ia berhasil merampok Allah yang harus disembah dan membawa jemaat untuk menghinakan Dia.




Pertobatan yang Tidak Jelas


Secara alami, seiring dengan semua tujuan tersebut, iblis ingin menghentikan jemaat dari semangat pertobatan yang benar. Sekali lagi sangat signifikan bagi para pengajar gerakan kesembuhan kharismatik terkemuka untuk sepenuhnya menerima keabsahan pengajaran keselamatan yang berdasarkan hasil perbuatan dari Gereja Katolik Roma. Mereka menyuruh orang-orang injili untuk menerima status rohani para imam kharismatik Katolik, sekalipun hal tersebut tidak sesuai dengan doktrin keselamatan injili. Para penyembuh kharismatik Protestan dan Katolik memegang metode-metode yang serupa, saling merekomendasikan buku-buku yang dipegang, dan secara terbuka saling mendukung sikap kerohanian di antara mereka. Misalnya John Wimber, dinilai dari fakta, ia menganggap para penyembuh Katolik - yang menolak doktrin-doktrin injili - sebagai orang-orang 'bertobat' yang penuh dengan Roh. Karena itu, jelas bahwa gagasan pertobatannya tidak sama seperti yang diajarkan Paulus, karena sang rasul menyatakan terkutuklah (anathema) mereka yang mengajarkan Injil yang lain.



Tak pelak lagi bahwa iblis berusaha mengikis habis konsep pertobatan injili yang mula-mula, sehingga orang Kristen akhirnya akan menerima setiap pernyataan religius atau perasaan yang serupa dengannya. Dengan demikian tidak akan ada lagi evangelikalisme yang sejati - kecuali suatu panggilan yang tidak jelas agar orang bergabung ke gereja, gereja apa saja, Katolik atau Protestan - kenapa harus dipermasalahkan? Gerakan kesembuhan kharismatik telah banyak mengaburkan pengertian pertobatan alkitabiah, dan menggantikannya dengan sebuah bentuk 'decisionism' (berdasarkan keputusan) yang sangat lemah dan dangkal.




Keillahian Kristus Disangkal


Pada puncaknya iblis ingin menurunkan keunikan dan keillahian Kristus. Betapa besarnya kemenangan tersebut, jika Setan berhasil merusak penilaian kita terhadap Kristus, sehingga kita terbenam ke dalam tingkat kultus. Namun tuduhan paling berat yang harus dibebankan kepada para penyembuh kharismatik masa kini adalah bahwa dengan pernyataan-pernyataan mereka, secara literal mereka menyangkal keunikan Kristus, yang artinya menolak keillahian Kristus yang esensial, seperti yang akan kami tunjukkan dalam halaman-halaman berikut.



* * * * *



Berikut adalah beberapa tujuan dan sasaran iblis, namun sedikit sekali yang menyadari keberhasilan yang telah diraihnya melalui gerakan kesembuhan itu. Banyak kaum injili tradisional menganggap gerakan ini seakan-akan tidak ada bedanya dengan Pentakostalisme yang terdahulu, tetapi makin lama keadaan puas diri ini berlanjut, sehingga gereja-gereja injili orthodoks semakin disusupi dan terhilang.



Atas segala kesuksesan 'kebangunan' kharismatik dan multiplikasi besar pelayanan kesembuhannya tersebut, mereka menghadapi perlawanan keras dari beberapa kelompok injili di Amerika Serikat yang telah mengambil sikap yang jelas dalam menentang pengajaran itu. Banyak gembala Amerika terbukti sangat cakap memperingatkan jemaatnya tentang kesalahan-kesalahan tersebut. Namun meskipun demikian, disini pun para penyembuh kharismatik itu berhasil mencuri puluhan ribu orang Kristen 'KTP' dari gereja-gereja injili tradisional, seperti fakta yang dibuktikan oleh pertumbuhan pertunjukan televisi kharismatik yang spektakuler.



Di Inggris, seperti yang telah kita catat, banyak gereja injili yang telah bersikap lalai, dan sebagai akibat dari penyusupan kharismatik, benar-benar tidak bisa dicegah dan tanpa rintangan, terbagi dan mengambil-alih sejumlah besar jemaat yang cukup mengkhawatirkan karena penyebab-penyebab yang disebutkan sebelumnya.



Meskipun terlambat, adalah keharusan bagi kita untuk menghadapi kesalahan-kesalahan dan bahaya-bahaya yang menakutkan dari gerakan kharismatik, terutama alat propaganda terkenalnya - pelayanan kesembuhan. Kita harus membuktikansegala sesuatu, menguji gerakan kesembuhan tersebut dari sudut pandang Firman Allah. Kita sungguh-sungguh harus mempersenjatai diri kita untuk membentengi dan menasehati sejumlah orang percaya Kristen yang kesulitan menghadapi pernyataan-pernyataan para penyembuh, dan yang rawan terhadap argumentasi logis dari mereka. Kita tidak bisa terus memasrahkan diri dengan pengaruh ini, karena kita mempunyai tugas yang diperintahkan Alkitab untuk mempertahankan jemaat Kristus, yang telah ditebus dengan darahNya.



Kelihatannya kita telah melupakan kasus persaudaraan Yahudi pada masa Perjanjian Baru. Kaum Yahudi merupakan bangsa yang masuk ke dalam jemaat Kristus dengan melakukan pengakuan iman yang memenuhi syarat. (Ini merupakan satu-satunya cara di dalam jemaat-jemaat Perjanjian Baru, yakni ketentuan keanggotaan jemaat pada masa Alkitab - yaitu dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.) Barangkali kebanyakan mereka mengira sungguh-sungguh telah mengalami keselamatan. Tetapi dengan cepat mereka mulai mengeluarkan pendapat yang sangat bertentangan dengan pengakuan iman injili mereka, yaitu menempatkan Injil anugerah berdampingan dengan pengajaran yang berasal dari Yudaisme yang diselewengkan dari kehidupan lama mereka.



Kelihatannya generasi injili kita tidak belajar apapun dari kesulitan yang disebabkan oleh kaum Yahudi. Kita bersikap seolah-olah penyusupan dan penyelewengan tidak mungkin terjadi, mengkhayalkan bahwa iblis tidak mungkin menggunakan metode-metode demikian pada abad keduapuluh. Oleh karena itu, sekalipun para penyembuh mengadopsi cara-cara penyembah berhala, sepanjang mereka menyatakan percaya pada ketiadasalahan Alkitab dan dalam beberapa bentuk pertobatan, kita merasa sungguh-sungguh tidak mampu untuk menolak mereka atau pengajaran mereka. Kita bahkan menolak menjadi penjaga diri kita sendiri. Kita dengan nekad menolak untuk belajar dari Perjanjian Baru, bahwa sasaran tertinggi dari iblis adalah membawa orang-orang di antara kita secara diam-diam - yakni : secara sembunyi-sembunyi, secara rahasia, seperti tercatat di dalam Galatia 2: 4 - yang akan melintas sebagai orang-orang yang percaya Alkitab, namun akan mengajarkan doktrin-doktrin yang menghancurkan.



Kini kita harus menghadapi hal tersebut di dalam keekstriman gerakan kharismatik yang terbaru, yang kini suka dengan wahyu langsung dari Allah yang menghancurkan dasar-dasar penyembahan dan praktek alkitabiah yang dihormati sepanjang masa. Inilah saatnya membunyikan tanda bahaya dan menyelamatkan gereja dan orang-orang percaya yang tak terhitung banyaknya dari kehancuran yang dahsyat. Dengan berat kita harus menyerukan peringatan yang mendatangkan kebaikan - Waspadalah terhadap kaum Yahudi!









[1]Edisi I buku ini diterbitkan pada tahun 1988, edisi II Nopember 1988, dan edisi III Oktober 1992, berarti 25 tahun lalu yang dimaksud penulis adalah sekitar tahun 1960-an (penerjemah)



[2]Istilah 'injili' yang digunakan di dalam buku ini bukan mengacu kepada denominasi Injili, tetapi mengacu kepada pengertian 'yang sesuai atau yang berdasarkan kepada Injil'.



[3]Kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai 'pemulihan'.

No comments:

Post a Comment