GBIA SEMARANG Headline Animator

omakase

IMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN AKAN FIRMAN ALLAH. TANPA IMAN YANG BENAR, MAKA MANUSIA AKAN MELAYANI ALLAH TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. DAN HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MENYENANGKAN ALLAH (ROMA 10:1-3, 17)

Wednesday, 24 December 2008

Kerabat Penebus

KERABAT PENEBUS



Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu merabaBSORU019.JPG-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami (KJV: kinsman-reedemer)." Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh Tuhan, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya... Rut 3:8-10


Kisah ini adalah sebuah tipology yang indah mengenai penebusan. Gambaran yang sangat indah mengenai penebusan antara orang yang menebus dan yang ditebus.



Tokoh pertama adalah Boas dan ia menggambarkan Juru Selamat kita. Dalam hukum Taurat, seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya tanpa mempunyai anak dapat menuntut haknya yaitu menikah dengan kerabat terdekat dari suaminya. Hukum ini biasa disebut juga hukum Levirat. Boas adalah kerabat penebus Rut. Hubungan ini sangat tepat menggambarkan Yesus dengan kita, Yesus adalah kerabat kita. Itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara. . . Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka . . . Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya , supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa (Ibr 2:11,14,17). Yesus juga pernah berkata, "Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku" (Mat 12:50).



Tokoh kedua adalah Rut dan ia menggambarkan orang-orang percaya yaitu kita. Rut tidak berdaya dan lemah, dan ini tepat menggambarkan manusia yang lemah dan tak berdaya. Rut memerlukan pertolongan dan kita pun demikian. Dan kita lihat, akhirnya Rut menjadi istri Boas. Ini merupakan gambaran yang sangat tepat mengenai Yesus dan orang-orang percaya. Akhirnya, kita akan menjadi mempelai wanita Kristus.



Tentu semua kebahagiaan yang Rut dapatkan perlu ada langkah-langkah yang harus dia ambil sebelumnya. Tentu pertama-tama untuk mendapatkan hak Levirat itu harus ada kesediaan di pihak Rut. Bisa saja Rut menolak untuk menikah lagi dengan kerabat terdekat almarhum suaminya. Sama seperti kita, jalan keselamatan sudah tersedia dan yang perlu hanyalah kita mau menerimanya atau tidak. Rut juga harus dalam kondisi tertentu untuk bertemu Boas. Maka sekarang bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan, maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu (Rut 3:2-3). Rut disuruh oleh Naomi untuk mandi, berurap dan memakai pakaian bagusnya jika ingin bertemu dengan Boas. Ini juga mengambarkan kita jika kita ingin bertemu dengan Kristus. Ketika kita sudah diselamatkan, kita bagaikan sudah mandi (Tit 3:5), kita juga sudah diurapi (I Yoh 2:20,27) dan kita memakai pakaian baru (Zak 3:1,3-4; Why 3:5a). Dalam Rut 3:9 menggambarkan bahwa Rut meminta pertolongan dan ingin percaya kepada Boas agar dia melindunginya. Kita juga perlu mempunyai sikap itu, kita harus menerima Tuhan sebagai Juru Selamat kita. Tanpa hal ini, kita tidak bisa mendapatkan keselamatan itu. Mungkin anda pikir anda bisa mendapatkan keuntungan dari gereja ini, seperti misalnya dengan mendengarkan khotbah hidup anda berubah ataupun mendapatkan banyak rekan untuk dijadikan rekan bisnis anda, tetapi jika anda tidak diselamatkan sebenarnya anda tidak mendapatkan hal intinya.



Mungkin kita membaca kitab Rut tidak tertulis kisah romantis di dalamnya. Tapi saya yakin di tengah-tengah cerita itu ada kisah tersebut. Pada saat Rut memungut sisa-sisa gandum di ladang Boas, Boas melihat sesosok wanita yang menarik perhatiannya. Dia bertanya kepada pengerja-pengerjanya. Kesan pertama sudah begitu terasa di dalam hati Boas. Mungkin juga mereka sempat berbincang-bincang atau bertukar pikiran pada saat istirahat. Sampai-sampai Boas menyuruh pengerja-pengerjanya supaya sengaja menyisakan bulir-bulir gandum agar Rut dapat mengambil lebih banyak lagi. Boas juga adalah saudara dekat Naomi dan mungkin Boas sekali atau dua kali pergi berkunjung ke rumah Naomi. Selama waktu berjalan, mereka saling tertarik. Mungkin juga Boas sudah menanti-nanti kapn Rut akan menuntut hak Rut kepadanya. Saat musim menuai sudah hampir selesai, muka Rut mulai murung. Naomi sebagai ibunya tahu bahwa dia mulai sedih karena mata pencahariannya akan hilang dan juga mungkin sudah tak bisa lagi bertemu dengan Boas. Naomi yang tahu akan hal ini akhirnya menyuruh Rut untuk meminta perlindungan. Dan ternyata masih ada 1 kerabat lagi yang lebih dekat (Rut 3:12-13). Boas mungkin sudah menyelidikinya terlebih dahulu dan akhirnya Boas yang menyelesaikan perkara itu. Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga" (Rut 3:18). Yesus Juru Selamat kita juga akan menyelesikan perkara dosa kita dan kita hanya perlu menanti tanpa melakukan usaha apapun untuk keselamatan kita.



Yesus, bagaikan Boas, yang menanti engkau meminta perlindungan kepadanya atas keselamatan jiwa anda. Sudahkah anda mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat anda? Jika anda ingin, Tuhan yang akan membereskan dosa anda dan anda tidak perlu melakukan usaha apapun juga. Percayalah kepada Yesus seperti Rut percaya kepada Boas yang akan menyelesaikan perkaranya!


Ingatlah! Tuhan menanti anda!

No comments:

Post a Comment