GBIA SEMARANG Headline Animator

omakase

IMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN AKAN FIRMAN ALLAH. TANPA IMAN YANG BENAR, MAKA MANUSIA AKAN MELAYANI ALLAH TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. DAN HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MENYENANGKAN ALLAH (ROMA 10:1-3, 17)

Wednesday 24 December 2008

Bab 5



Roh Jahat, Roh Jahat Dimana-mana




Kesalahan 'Demonologi' Baru



Para penyembuh kharismatik tentu saja berusaha membuktikan pernyataan - bahwa roh-roh jahat ada di depan mata. Mereka berpendapat bahwa banyak sekali orang, baik orang tidak percaya maupun Kristen, secara berat atau ringan dirasuki oleh roh-roh jahat tanpa menyadari sama sekali. Aneh jika harus mengatakan, bahwa mayoritas besar gembala-gembala injili tradisional di Barat jarang sekali berjumpa dengan kasus kerasukan roh jahat seperti yang digambarkan dalam Perjanjian Baru (kejadian menyeramkan ini lebih sering ditemukan di Timur). Namun para penyembuh kharismatik merasa setiap hari mereka bergumul dengan korban kerasukan roh jahat! Barangkali roh-roh jahat cukup bodoh untuk diseret ke hadapan para pengusir setan (exorcists) seperti serangga yang tertarik pada lampu, atau barangkali orang-orang tersebut yang ingin melihat roh-roh jahat dimana-mana.


Repotnya para pengusir setan itu telah mengembangkan sebuah mental konfrontatif yang berbeda dengan sikap gelap Roma terhadap roh-roh jahat. Orang-orang yang disebut pengusir setan itu lebih suka langsung terlibat di dalam peperangan fisik, merasakannya, melihat dan mendengar kuasa-kuasa kegelapan serta menyerangnya dengan otoritas kata-kata yang dramatis daripada memahami peperangan rohani seperti yang diajarkan Alkitab, dimana iblis diperangi dengan perlengkapan senjata doa, pengajaran, kesaksian, hidup yang kudus, ketaatan pada Alkitab dan iman kepada pengharapan. Ini sungguh berbeda dengan gambaran peperangan rohani yang diberikan oleh Paulus di dalam Efesus 6 : 10-20. Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging - kata Paulus - namun para penyembuh kharismatik kelihatannya menginginkan musuh yang dapat mereka sentuh. Mereka tidak puas hanya terlibat di dalam melawan kekuatan besar pencobaan dan pengaruh iblis, tetapi mereka ingin kontak langsung dengan kehadirannya dalam bentuk roh-roh jahat yang merasuki orang.


Paulus tidak menyuruh kita menghubungkan permasalahan emosional dan jasmaniah yang tak terhitung itu dengan kehadiran roh jahat secara literal yang tinggal di dalam keberadaan kita, atau membalas dengan melakukan serangan verbal langsung kepada musuh ini. Paulus memberitahukan bahwa perjuangan kita adalah melawan kuasa-kuasa yang tidak kelihatan dan umumnya tidak bisa diketahui - kuasa-kuasa jahat rohani dari dunia luar (yakni di dalam ruang angkasa). Ia memberitahukan bahwa kita harus menggunakan ketopong dan perlengkapan senjata Allah, karena hal ini akan membentengi dan melindungi kita dari komunikasi langsung atau hubungan rohani yang intim dengan penguasa-penguasa kegelapan, sementara kita bisa menghadapi pengaruh iblis dan juga bisa melakukan peperangan penginjilan terhadapnya.


Beberapa pernyataan paling ganjil yang ada di dunia, dapat ditemukan di dalam bab-bab mengenai kerasukan roh jahat yang ditulis oleh para penulis yang telah tunduk kepada pola berpikir kharismatik. Disitu dipenuhi asap tebal berisi konsep-konsep berbahaya yang bergantung di antara tahyul Romawi abad pertengahan dan pemikiran-pemikiran agama-agama berhala Timur. John Wimber mewakili pandangan dari banyak penyembuh ketika ia menyatakan: 'Kita dipanggil untuk membebaskan lahan bagi Yesus Kristus, mengembalikan lahan dari roh-roh pendusta... Jika kita berhasil dalam peperangan ini, maka korban-korban kuasa Setan akan terbebas... Kita harus menghadapi sang musuh; kita harus bertempur. Seperti Yesus sendiri, kita mempunyai tugas: mengumumkan kerajaan Allah dan mendemonstrasikannya dengan menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat'.


Penulis-penulis pro-kesembuhan lainnya mengumandangkan perkataan tersebut, yang mengatakan bahwa Yesus sendiri memberikan otoritas dan kuasaNya atas roh-roh jahat kepada murid-murid, sehingga mereka (dan kita juga) dapat menerapkan otoritas Allah yang mengatasi kuasa-kuasa kegelapan. Dasar pernyataan ini sekali lagi adalah amanat kepada duabelas murid (dan juga tujuhpuluh murid), ketika mereka diutus ke seluruh kota Israel untuk mengumumkan kedatangan kerajaan Kristus. Kita telah mengkaji misi unik tersebut yang keliru dianggap sebagai pola kerja jemaat yang berkesinambungan.1 Janji Tuhan bahwa tanda-tanda khusus akan menyertai rasul-rasul yang percaya (Markus 16) juga dikutip secara keliru sebagai pembenaran pelayanan pengusiran setan (exorcism) oleh orang Kristen masa kini. Namun, tidak adanya bukti ayat yang masuk akal menjadi lebih nyata ketika penulis-penulis seperti Colin Urquhart memaksakan untuk kembali kepada perkataan Tuhan di dalam Matius 18: 18 - Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.


Setiap orang yang membaca Matius 18 dapat memahami bahwa ini hanyalah penafsiran Alkitab yang 'hit and run' ('tabrak lari'), karena perkataan yang dikutip tersebut sama sekali tidak ada hubungan dengan melepaskan orang dari roh-roh jahat. Perkataan tersebut adalah mengenai disiplin jemaat dan bagaimana kita harus bersikap terhadap orang-orang Kristen yang jatuh ke dalam dosa. Dengan membumbui prosa-prosa mereka ke dalam ayat-ayat tersebut, para penulis kesembuhan berusaha mengamankan kredibilitas pengusiran roh-roh jahat. Kita harus ingat bahwa mereka memperoleh pemikiran tersebut terutama bukan karena hasil dari mempelajari Alkitab, tetapi karena menanggapi pikiran, refleksi dan mimpi mereka sendiri seolah-olah hal tersebut merupakan komunikasi yang diinspirasikan Tuhan.





Dapatkah Roh-roh Jahat Menyebabkan Penyakit?


Dalam pandangan para penyembuh kharismatik, apakah sebenarnya yang dapat dilakukan oleh roh-roh jahat? Katanya roh-roh jahat berada di belakang berbagai penyakit jasmaniah dan mental, dan bahwa mereka masuk ke dalam diri manusia (dalam berbagai tahapan), sehingga dapat mengendalikan segala atau beberapa aspek kehidupan manusia. Para penulis kharismatik terus saling berbeda pendapat mengenai hal-hal detail, tetapi mereka sama-sama meyakini bentuk tertentu mengenai kemungkinan (hal yang lumrah) bahwa roh jahat juga bisa tinggal di dalam orang-orang Kristen. John Wimber berusaha membuktikan bahwa roh-roh jahat bisa menjadi penyebab banyak penyakit dengan menggunakan lima perikop Alkitab. Kutipan tersebut dianggap menunjukkan bahwa roh-roh jahat dapat menyebabkan kebisuan, kebutaan, penyakit ayan, demam dan kelumpuhan, tetapi seperti biasa, perikop-perikop yang dikutip itu jelas sekali disalahgunakan. Tiga perikop tersebut adalah mengenai orang yang dirasuki roh jahat dan kondisi jasmaninya menunjukkan tanda luar yang menyedihkan.2 Salah satu perikop tersebut adalah tentang penyembuhan ibu mertua Petrus dan sama sekali tidak menyebutkan roh-roh jahat! Wimber menafsirkan ada roh jahat dalam perikop ini hanya karena Yesus 'menghardik' demam itu. (Di tempat yang lain Ia menghardik angin dan gelombang laut, jadi agaknya John Wimber percaya angin dan gelombang laut juga dapat dirasuki roh-roh jahat).


Satu-satunya perikop kutipan John Wimber yang masuk akal untuk menunjukkan bahwa roh jahat dapat menyebabkan suatu penyakit tanpa 'merasuki' orang tersebut adalah Lukas 13: 10-17, dimana kita diberitahu tentang seorang wanita yang lumpuh selama delapan belas tahun karena roh yang membuat lemah. Memang, cukup bukti bahwa wanita malang ini dirasuk roh jahat, karena kemudian Yesus menggambarkan wanita itu sebagai orang yang - yang diikat Iblis. Ia adalah tawanan yang terikat, yang penderitaan berat fisiknya merupakan manifestasi dan refleksi nyata dari keterikatan berat pada tawanan roh jahat. Injil membedakan penyakit karena sebab 'alami' dan penyakit karena kerasukan roh jahat, dan tidak ada dasar alkitabiah yang mendukung dugaan bahwa roh-roh jahat bebas untuk menimbulkan penyakit di luar konteks kasus yang sepenuhnya kerasukan roh jahat.


Satu-satunya kasus di dalam Alkitab mengenai seorang yang menderita penyakit yang disebabkan Setan tanpa disertai kerasukan roh jahat adalah Ayub. Namun agar bisa membuat Ayub sakit, Setan harus mendapat izin dari Allah. Ini memastikan bahwa kuasa yang mengakibatkan penyakit bukan berasal dari Setan dan roh-roh jahatnya (di luar konsekwensi kerasukan roh jahat). Karena itu, ketika para penyembuh kharismatik secara dogmatis mengatakan bahwa penyakit-penyakit tertentu berasal dari roh jahat, maka berarti mereka telah bertindak di luar pengajaran Alkitab mengenai hal yang dapat dilakukan roh jahat, atau tidak mengikuti teladan Tuhan Yesus dan rasul-rasulNya. Sejak kapan Yesus dan para rasul pernah memperlakukan penyakit seseorang yang tidak dirasuki roh jahat dengan cara seolah-olah ada roh jahat yang harus dikeluarkan dari organ tubuh tertentu, atau dari persendian, maupun anggota badan? Gagasan-gagasan demikian banyak terdapat di dalam kepercayaan berhala, namun tidak di dalam Alkitab. Menurut Alkitab, penyakit orang yang tidak kerasukan bukanlah karena adanya roh-roh jahat di dalam tubuh, karena itu kegiatan menyembuhkan penyakit dengan mengusir roh-roh jahat benar-benar merupakan hal yang nonsense.





Bagaimana Kita Tahu Orang Kerasukan Roh Jahat?


Jika roh-roh jahat tidak bisa seenaknya tinggal di dalam bagian-bagian tubuh untuk menyebabkan penyakit jasmaniah, bagaimana dengan pribadi yang sepenuhnya kerasukan roh jahat? Benarkah tindakan para penyembuh kharismatik yang merasa melihat segala sesuatu ada pengaruh roh jahat itu? Dalam hal ini semua penyembuh kharismatik kelihatannya sungguh tidak memperhatikan posisi theologis dasar yang dipertahankan oleh kebanyakan pengajar Kristen selama beberapa generasi - yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada saat kedatanganNya di dunia, menutup kuasa Setan dan pasukannya untuk memasuki dan merasuki jiwa-jiwa yang tidak mengundangnya. Salah satu tanda besar kedatanganNya sebagai Mesias, yang menandakan permulaan masa Injil, adalah pembatasan yang amat besar, dalam hal ini terhadap kuasa-kuasa kegelapan.


Evangelikal tradisional mempertahankan bahwa sejak saat itu, kerasukan roh jahat hanya bisa terjadi, jika terdapat undangan yang sangat kuat atau menyerah kepada campur tangan roh jahat, seperti menyerah kepada suatu roh yang sudah tidak asing atau berinteraksi dengan okultisme. Pemberhalaan, sihir, satanisme atau gaya hidup yang sepenuhnya ditujukan untuk mengejar kejahatan merupakan faktor-faktor yang menurut Alkitab dapat membuat orang rawan invasi roh jahat, namun roh-roh jahat telah dilarang merasuki jiwa-jiwa dengan seenaknya.* Namun pada posisi sebaliknya, semua penulis pro-kesembuhan kharismatik meneruskan asumsi bahwa kelanjutan kerasukan roh jahat masa kini sama persis dengan yang terjadi pada masa Kristus. Namun, karena kasus-kasus kerasukan roh jahat yang nyata dalam prakteknya sulit ditemukan, mereka harus berbohong, memindahkan tiang gawang dengan mengubah total gambaran mengenai kerasukan roh jahat.


Di dalam Alkitab, orang yang dirasuki roh jahat dengan berbagai cara dicengkeram oleh amukan yang dahsyat atau penyakit sawan (ayan), berteriak-teriak dengan suara yang bukan suaranya, mengeluarkan kekuatan fisik yang luar biasa, berubah menjadi gila, memperlihatkan hal-hal yang gaib, dan kadang-kadang menjadi tuli, bisu, buta atau lumpuh yang disebabkan oleh kuasa yang timbul dari kondisi mereka. Mereka mengenal Kristus dan hamba-hambaNya dan kerapkali menjerit terhadap mereka. Ciri-ciri kerasukan demikian menyeramkan dan nyata sehingga keluarga dari orang yang kerasukan tidak ragu bahwa anggota keluarganya itu sungguh-sungguh kerasukan. Sebaliknya orang 'kerasukan'nya John Wimber biasanya menderita penyakit yang sangat berbeda dengan yang tercatat di dalam Alkitab, sehingga ia bisa mengatakan - 'Kebanyakan orang yang kerasukan tidak menyadarinya'. Ia terjadi bagai sebuah kejutan - bahkan mengagetkan - bagi keluarga dan sahabat-sahabat yang mendengarnya! Gambaran Wimber mengenai penyakit biasa sama sekali berbeda dengan kerasukan roh jahat di dalam Alkitab!


Barangkali untuk menghindari keadaan yang memalukan ini, Wimber memutuskan untuk sama sekali tidak menggunakan istilah 'kerasukan roh jahat' (demon possession), tetapi memilih istilah yang lebih umum - yakni 'kerasukan' (demonised). Istilah pungutan baru yang menggigit ini bagaimanapun lebih memperluas dan mengaburkan konsep perbuatan roh jahat dibandingkan yang ditemukan di dalam Alkitab. Tanpa perlu menjelaskan kenapa para penderitanya tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit seperti yang dicatat Alkitab, para penyembuh seperti John Wimber kini dapat menunjukkan kepada orang yang tergerak hatinya dan menyatakan mereka 'kerasukan' oleh sejumlah roh jahat.


Bagaimana kita bisa mengatakan orang 'kerasukan'? Dengan ayat-ayat manakah John Wimber (atau penulis lainnya) memberi petunjuk untuk membuat diagnosis? Jawabannya adalah - tidak ada. Daftar sakit penyakit dari Wimber bukan diambil dari Alkitab, namun dari khayalannya sendiri. Ia mengatakan bahwa orang dapat kerasukan jika menjadi pecandu obat-obatan atau alkohol, atau jika terikat dorongan napsu, dosa seksual, kebohongan, mencuri, membunuh atau makan tidak teratur (barangkali berkisar antara masalah rakus sampai masalah tidak ada napsu makan).


Demikian juga, seseorang dapat kerasukan jika ia berada dalam cengkeraman depresi, gelisah, emosi, membenci diri-sendiri, tidak mau memaafkan orang, atau dendam. Indikasi-indikasi lain yang dianggap sebagai demonisasi (kerasukan) adalah termasuk penyakit kronis (terutama jika penyakit itu ada di dalam keluarga!), dan sejarah keluarga yang berantakan misalnya pecandu alkohol atau child abuse (penyiksaan terhadap anak-anak). Katanya pengalaman-pengalaman buruk seperti diperkosa, ditinggalkan orang tua atau mengalami kecelakaan kendaraan juga bisa membuka 'kesempatan' bagi roh-roh jahat untuk masuk ke dalam kehidupan orang Kristen maupun orang non-Kristen.


Kita yakin tidak setiap orang yang mengalami permasalahan-permasalahan tersebut harus dikatakan kerasukan, namun banyak yang memang. Jika demikian, bagaimana kita bisa mengetahui mana yang ya dan mana yang tidak? Seperti yang selalu dilakukan John Wimber, kita dijauhkan dari Alkitab, yang kelihatannya sama sekali tidak berguna untuk menjawab hal-hal demikian, dan iman kita dituntun kepada orang (seperti Wimber sendiri), yang merupakan orang-orang Kristen super yang berkarunia mujizat, yang diperlengkapi untuk melakukan tugas-tugas diagnosis tersebut. Dibutuhkan laki-laki dan wanita yang memiliki karunia ketajaman (dapat melihat hal-hal yang tersembunyi dan belum terjadi) dan siapa saja yang menginginkan pengetahuan mengenai keadaan penderita. Hanya mereka yang bisa merasakan apakah seorang penderita itu kerasukan atau tidak. Menghadapi pertentangan ini, perikop Alkitab seperti Matius 4: 24 dan 8: 16 menunjukkan bahwa kerasukan roh jahat yang sesungguhnya sama sekali tidak seperti penyakit-penyakit 'umum' (baik mengenai tubuh maupun pikiran), sehingga mudah sekali untuk diketahui dan dibedakan.





Bisakah Roh Jahat Merasuki Orang Percaya?


John Wimber mengajarkan bahwa banyak sisi kehidupan orang Kristen lahir baru bisa dikendalikan roh jahat, namun ia dipaksa keras untuk membuktikan pandangannya, sehingga dia bahkan mengklasifikasi Raja Saul sebagai seorang yang percaya. 'Gejala-gejala penyakit' yang disebutkannya - ledakan kemarahan yang tiba-tiba, membunuh, takut, sihir dan bunuh diri - semuanya nyata merupakan tanda-tanda seorang percaya yang kerasukan roh jahat! Tentu saja di dalam Perjanjian Lama Saul merupakan contoh utama ketidakpercayaan dan ketidaktaatan kepada Tuhan; di dalam hatinya jelas tidak terdapat pekerjaan kasih karunia. Karena terdesak untuk mendapatkan contoh orang-orang Kristen kerasukan di dalam Alkitab, bahkan Yudaspun dipaksakannya sebagai orang yang percaya (Wimber lupa bahwa Yudas digambarkan sebagai anak yang akan binasa). Celakanya lagi Petrus diberi label sebagai orang yang 'kerasukan' sementara hanya karena Tuhan mengatakan - Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum...


Ketika Wimber menyatakan bahwa orang Kristen beresiko 'berbalik kepada Setan' (kerasukan) jika mereka terus tidak mengaku dosa, dengan memberi contoh mengenai Ananias dan Safira untuk membuktikan pendapatnya, sementara dua contoh ini jelas merupakan kekalahan terhadap pencobaan yang sangat kuat dari Setan, tak satu katapun di dalam Kisah Para Rasul yang mengatakan bahwa mereka kerasukan. Dalam kejadian tersebut secara pribadi mereka bertanggungjawab penuh atas dosa mereka, karena tidak pernah mereka lepas kendali dalam pengertian bahwa roh jahat mengendalikan kehidupan mereka. Disamping itu, pendapat mengenai mereka kerasukan mengimplikasikan bahwa Petrus menggunakan cara yang salah sama sekali dalam menghardik keras mereka. Ia seharusnya melakukan apa yang akan dilakukan oleh murid John Wimber dan memerintahkan roh (-roh) jahat itu untuk pergi. Seharusnya Petrus menggunakan 'otoritas kerajaan'nya (istilah yang digunakan oleh para penulis kharismatik tersebut) sebagai kepatuhan kepada perintah yang dinyatakan dalam Markus 16. Betapa akan berbedanya Kisah Para Rasul jika para rasul bertindak seperti pengajaran kaum kharismatik ekstrim masa kini.


John Wimber berkhayal ketika mengatakan bahwa orang Kristen tanpa sadar bisa kerasukan karena roh-roh jahat yang diwariskan dari orang tua tidak pernah diusir keluar. Sekalipun ia tidak bisa membelokkan ayat-ayat Alkitab untuk disesuaikan dengan pemikiran ini dan terpaksa mencari dukungan dari praktek gereja Romawi abad ketiga yang membawa semua penganut barunya ke dalam ritual eksorsisme untuk mengeluarkan roh-roh jahat.


Beberapa penyembuh kharismatik takut dengan pemikiran bahwa orang Kristen bisa kerasukan, namun apapun istilah yang mereka gunakan, pada akhirnya mereka semua mengajarkan bahwa roh-roh jahat dapat menyerbu jiwa atau tubuh orang yang percaya dalam bentuk tertentu. Colin Urquhart misalnya, mengatakan bahwa orang Kristen tidak dapat dirasuki, tetapi dapat ditekan. Namun ia hanya memainkan kata-kata, karena ia mengajarkan bahwa setan-setan 'penekan' harus diperintahkan untuk keluar dan melepaskan cengkeramannya. Rumusnya adalah bahwa mereka harus diperintahkan keluar - 'dan tekanan dipatahkan di dalam nama Yesus dan oleh kuasa darahNya'.


Colin Urquhart tidak memberikan petunjuk yang lebih daripada John Wimber tentang bagaimana orang-orang percaya dapat mengetahui apakah mereka ditekan oleh roh jahat. Yang dapat ia katakan adalah bahwa 'rasanya seolah-olah anda ada di dalam kurungan dan ingin dibebaskan; atau suatu awan gelap turun ke atas diri anda dan anda merasa sulit sekali memuji Tuhan atau berdoa'. Pengalaman demikian belum tentu disebabkan oleh roh-roh jahat, bagaimana kita dapat memastikan kapan ya, atau kapan bukan? Masalah diagnosis besar muncul sekali, namun Mr. Urquhart tidak dapat memecahkannya. Sedihnya, kita dibiarkan sepenuhnya berserah kepada imajinasi subyektif kita - atau berserah kepada orang-orang yang dianggap mempunyai karunia ketajaman tertentu. Imajinasi menjadi tuhan!


Penulis-penulis tersebut jelas tidak bisa memberikan tuntunan yang alkitabiah untuk mendiagnosis kerasukan roh jahat atau penekanan terhadap orang-orang percaya, karena Alkitab sama sekali tidak menyebut tentang roh-roh jahat yang menekan orang-orang percaya. Alkitab juga tidak mengatakan bahwa roh-roh jahat harus ditengking 'dengan kuasa darah', seperti yang diargumentasikan Urquhart. Sebenarnya formula primitif eksorsisme ini merupakan suatu hal yang menghasilkan ceritera vampir, hanya saja vampir lari karena takut melihat sinar yang direfleksikan dari sebuah salib perak, roh jahat diusir oleh orang Kristen yang menyerukan kalimat berisi rujukan kepada nama dan darah Yesus.


Biarawan-biarawan Romawi pada masa kegelapan menjadi makmur karena mengubah darah Kristus menjadi suatu rumus magis, dan banyak pengusir setan masa kini sedang mempraktekkan pelayanan mencolok yang sedang berkembang dengan cara serupa. Darah domba bukan digunakan sebagai mantera atau jampi-jampi untuk mengusir roh-roh jahat. Wahyu 12: 11 memberitahu kita bahwa orang-orang kudus mengalahkan iblis karena darah Domba melindunginya, bukan karena mereka meneriakkannya seperti sebuah mantera magis. Mereka juga dimenangkan oleh karena perkataan kesaksian mereka dan kesetiaan menyangkal diri sampai pada akhirnya.


Dalam kasus orang Kristen yang percaya bahwa mereka kerasukan atau tertekan, kebanyakan penulis kharismatik mengatakan bahwa eksorsisme-pribadi (self-exorcism; pengusiran setan secara pribadi) dapat dilaksanakan tanpa bantuan dari orang lain, namun konsekuensi tragis pemikiran tersebut terhadap


kehidupan orang-orang percaya mudah sekali ditebak. Bayangkan pengaruh kemerosotan moral atas orang-orang yang sakit atau tertekan ketika mereka mendengar bahwa permasalahan mereka adalah disebabkan roh-roh jahat. Dan bagaimana jika mereka berusaha memerintahkan roh jahat keluar dari kehidupannya, kemudian tidak mengalami pemulihan atau kelepasan? Bayangkan penderitaan dan kemungkinan juga kengerian karena harus membayangkan bahwa masih ada roh jahat yang mencengkeram kuat terhadap mereka! Atau bagaimana dengan orang-orang percaya, yang dengan sesat menghindari kenyataan, melarikan diri dari tanggungjawab pribadi atas dosa-dosa mereka dengan menyalahkan dosa-dosa tersebut adalah karena tekanan roh jahat?


Bagaimana dengan kenyamanan dan penghiburan yang terenggut dari orang-orang percaya yang mengalami masalah karena janji perlindungan Allah diluluh-lantakkan oleh teori yang mengatakan bahwa roh jahat dari neraka dapat langsung menyerang ke dalam kepribadian mereka, meskipun tubuh mereka adalah bait bagi Roh Kudus? Jelas, orang Kristen memang terlibat dalam peperangan besar menghadapi tipu-muslihat dan pencobaan iblis, tetapi di dalam Perjanjian Baru tidak menyebutkan bahwa pencobaan dapat ditolak melalui memerintahkan roh-roh jahat melepaskan cengkeraman dan meninggalkan pikiran atau tubuh orang Kristen. Setan dikalahkan dengan menyangkal keberhasilan di dalam pencobaan. Atau jika ia menyusun serangan dengan bisikan depresif, ia dapat ditolak jika orang percaya berusaha memegang teguh kepada penghiburan dan janji Firman Tuhan.


Ketika Yakobus mengatakan, Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yak.4: 7 penerjemah), ia memberitahukan kita bahwa hal ini dapat dilakukan dengan mendekat kepada Allah, membersihkan tangan kita, memurnikan hati kita, sedih dan menyesali dosa-dosa kita, dan merendahkan diri kita di hadapan Allah, sehingga Ia bisa meninggikan kita. Yakobus tidak mengatakan apa-apa tentang mengusir roh (-roh) jahat dengan darah Yesus, dan penulis Perjanjian Baru yang lainpun tidak mengatakannya. Bagaimana penjelasan kaum kharismatik tentang keadaan yang mengatakan bahwa Tuhan kelihatannya membiarkan jemaatNya menunggu selama 2.000 tahun sampai 'rasul-rasul' modern menambahkan supplemen ke dalam pengajaran Alkitab?


Sama sekali tidak mungkin roh jahat bersama-sama Roh Kudus tinggal di dalam tubuh atau jiwa seorang yang sungguh-sungguh telah percaya. Kata Paulus, Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? (1 Kor. 6: 19). Sekali kita bertobat, Roh Kudus akan tinggal di dalam kita dan tidak akan meninggalkan kita, karena kita memiliki janji Juruselamat tersebut: Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran ... sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu (Yoh. 14: 16-17).


Penulis-penulis kharismatik kerapkali merujuk kepada perkataan Paulus di dalam 2 Tim. 2: 26 mengenai orang yang terperangkap oleh iblis. Orang-orang tersebut diyakini sebagai orang-orang percaya yang entah bagaimana menjadi kerasukan roh jahat, namun orang yang membaca perikop itu akan melihat bahwa bukan demikian maksudnya. Paulus mengatakan bahwa utusan-utusan Allah harus cakap mengajar - dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya (2 Tim. 2: 25-26).


Harus diklarifikasi bahwa orang-orang yang dimaksudkan disini adalah orang-orang keras kepala yang menolak Injil yang perlu diselamatkan. Juga jelas kelihatan bahwa mereka sama sekali bukan kerasukan roh jahat, tetapi hanya karena menerima tawaran Setan dengan menanggapi segala godaannya seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang duniawi. Ada perbedaan yang sangat besar antara dikalahkan oleh pencobaan dan kerasukan roh jahat!


Kerasukan roh jahat atas orang yang sungguh-sungguh percaya di dalam Kristus merupakan suatu kemustahilan theologis, dan ini juga termasuk jenis kerasukan yang dinamakan 'tekanan' oleh Urquhart dan yang lainnya.





Apakah Masa Kini Kita Harus Menengking Roh-roh Jahat?


Kita akan menghabiskan banyak waktu untuk mengomentari berbagai kontradiksi pokok di antara para penulis kesembuhan yang terkemuka, tetapi cukup kita ambil salah satu contoh saja - yakni prosedur mengusir roh jahat. Beberapa penulis tertentu memaksakan bahwa pengusir roh jahat pertama-tama harus mengetahui nama-nama roh jahat yang merasuki orang (mis: Wimber - 'Aku belum pernah menyebutkan sesuatu itu roh jahat sampai aku sungguh-sungguh berbicara dengan roh jahat itu ... Aku mengatakan: Di dalam nama Yesus, aku memerintahkan engkau, roh, sebutkan namamu.') Namun, penyembuh dan pengusir roh jahat internasional terkemuka lainnya mengatakan bahwa hal ini menggelikan dan tidak perlu, dan menegaskan bahwa selama seseorang sungguh-sungguh memegang otoritas atas roh-roh jahat, maka ia harus bisa langsung memerintahkan mereka keluar. Segala doa yang panjang dan investigasi terhadap nama-nama roh jahat tidak ada gunanya.


Kebenaran yang nyata adalah bahwa semua pengajar tersebut sama sekali keliru dengan pemikiran mereka, karena Allah telah melarang interaksi verbal antara umatNya dan roh-roh jahat untuk selama-lamanya. Di luar pelayanan tanda eksorsisme yang dilakukan oleh Kristus dan para rasul sebagai wakil-wakil langsungNya (yang ditujukan untuk membuktikan kuasa illahiNya dan untuk meyakinkan kita bahwa Ia memiliki kuasa atas roh-roh jahat), tidak ada kontak langsung antara orang percaya dengan roh-roh jahat yang diperbolehkan atau ditentukan di dalam Perjanjian Baru.


Ulangan 18: 10-12 merupakan salah satu larangan absolut tentang keterlibatan atau transaksi dengan roh-roh jahat dalam bentuk apapun. Allah mengatakan: Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang ... menjadi petenung, ... peramal, ... penelaah, ... penyihir, ... pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan ...


Kita harus sungguh-sungguh memahami mengapa pendekatan terhadap roh jahat merupakan kekejian yang berat. Ini bukan hanya sekedar masalah berpaling dari Tuhan dan mempercayai seseorang atau sesuatu di luar Tuhan, namun hal ini terutama karena setiap usaha langsung untuk berhubungan (termasuk berbicara) dengan roh jahat merupakan hal yang menjijikkan Tuhan. Prinsip di balik larangan ini adalah bahwa komunikasi langsung antara manusia dengan roh-roh jahat merupakan tindakan yang sangat hina dan menyakitkan di hadapan Tuhan, apapun alasan atau motivasinya. Kata Ibrani untuk menjijikkan berarti memuakkan atau memualkan. Roh-roh jahat adalah menjijikkan, roh-roh jahat penuh dengan kebencian, kebohongan, kelicikan dan bahaya maut. Kita mutlak tidak boleh mencampuri, ingin tahu, bertanya atau interaksi dengan mereka dengan cara dan keadaan apapun, meski dengan tujuan yang 'baik' sekalipun.


Untuk membantu kita memahami masalah tersebut, misalnya kita bayangkan reaksi orang tua yang membawa anak kecil yang baru belajar jalan ke luar kota, tiba-tiba melihat anak itu ingin menyelidiki sebuah saluran pembuangan kotoran yang bau busuk. Dalam hal ini, saluran itulah yang secara alami menimbulkan kejijikan dan kekuatiran orang tua itu, bukan motivasi si anak. Satu roh jahat dari jurang yang dalam sekali mencerminkan sebuah kuasa iblis yang jutaan kali lebih menjijikkan dan berbahaya dibandingkan dengan sejumlah saluran pembuangan. Di hadapan Tuhan komunikasi langsung apapun antara anak-anakNya dengan roh-roh kegelapan adalah sebuah kekejian. Kaum kharismatik sesat yang ingin menemukan roh-roh jahat untuk menanyai mereka, menunjukkan betapa dangkalnya pemahaman mereka atas keburukan yang tak terduga dan kelicikan dari roh-roh jahat tersebut.


Salah satu pelanggar yang disebutkan dalam Ulangan 18: 10-12 disebut orang yang bertanya kepada arwah (medium dalam terjemahan NIV, NASB). Dalam istilah Ibrani kata ini mencakup setiap tingkat komunikasi dengan roh, mulai dari tingkatan menanyakan nama roh sampai memimpin upacara untuk berhubungan dengan roh orang mati. Pelanggar lainnya disebut peramal (wizard dalam terjemahan AV). Istilah ini merujuk kepada 'orang yang mengetahui' atau seorang paranormal. Meski begitu tetap saja para penyembuh kharismatik berusaha keras untuk 'merasakan' pengetahuan yang kasat mata mengenai orang atau kejadian-kejadian. Apa yang mereka sebut dengan 'kata-kata hikmat dan pengetahuan' (menyelewengkan istilah alkitabiah) sama sekali tidak ada bedanya dengan pengaruh paranormal peramal-peramal purba!


Bahkan lebih parah lagi, para pengerja kharismatik modern sering berusaha menggali 'pengetahuan' dari dalam identitas dan maksud roh-roh jahat yang mereka kira berada di balik penderitaan orang. Beberapa pengerja tersebut tidak diragukan lagi adalah tukang bohong murahan yang membuat-buat apa yang mereka namakan sebagai pengetahuan. Tetapi yang lain yang sudah sangat percaya dengan sistem theologis mereka, memaksakan indera mereka untuk terbuka dan sensitif dengan alam roh yang kasat mata, tidak menyadari bahwa Allah mengutuk segala jenis perbuatan spiritisme. Tak terhitung banyaknya pengusir setan Kristen yang cemar dan dangkal, yang menyombongkan diri di dunia Kekristenan dengan menarik orang-orang yang lemah pikirannya dengan pengetahuan dan kuasa dari roh-roh jahat. Mereka ada yang menjadi showmen (penghibur-penghibur panggung) pembohong. Ada juga yang sungguh-sungguh pengerja yang terperangkap di dalam kekacauan imajinasi dan histeria. (Jika orang demikian benar-benar bertemu dengan kasus asli kerasukan roh jahat, mereka akan sangat terkejut!) Namun tak pelak lagi ada di antara para pengusir roh jahat itu yang telah berusaha menembus alam roh dalam taraf tertentu, dan mereka telah menjadi 'orang-orang pintar' atau spiritists - yang menjijikkan di mata Tuhan, karena mereka telah menyentuh hal-hal yang dilarang. Sama sekali mustahil bagi seorang spiritist untuk berada di sisi Allah, karena spiritisme dalam segala bentuknya sungguh-sungguh amat menjijikkan Allah.


Dari sudut pandang yang lain, apa kata orang jika mereka mengira bahwa mereka dapat terlibat langsung dengan roh-roh jahat dan dapat bertahan dengan tidak tercemar? Mereka mengungkapkan betapa sedikitnya pemahaman mereka atas luasnya dosa dan kuasa roh-roh jahat yang mengerikan itu. Mereka mengatakan bahwa mereka menilai masalah tersebut tidak lebih berbahaya daripada kejahatan manusia, karena orang-orang yang disebut pengusir roh jahat itu barangkali telah menyusut sekedar melakukan perampokan bersenjata dengan sembunyi-sembunyi atau pencuri malam hari. Perhatikan mulut besar dan ketenangan yang menjadi ciri eksorsisme kharismatik! Mengapa roh-roh jahat sama sekali tidak dianggap! Satu atau dua lusin dapat diusir dalam sepuluh menit, dan selanjutnya mereka dapat berkhotbah seakan-akan tidak terjadi apa-apa.


Apa kata para pengusir roh jahat itu kepada Allah ketika menghadapi alam roh sesat dengan - seperti yang terjadi - tangan kosong mereka? Mereka sedang mengatakan kepada Allah bahwa mereka tidak membutuhkan Anak Allah dan malaikat-malaikat kudus yang mewakili mereka di dalam arena perjuangan rohani yang kasat mata. Mereka tidak perlu seorang Wakil illahi, seorang Pelindung yang berkuasa, sebuah Tameng dan Pembela untuk melindungi mereka dari kuasa-kuasa kegelapan dan dari serangan langsung iblis dan kumpulannya. Mereka bebas keluar menghadapi musuh, melewati batas-batas garis pertempuran dan mengintai ke dalam jajaran tingkat pimpinannya. Para pengusir roh jahat itu telah menulis ulang doktrin-doktrin dasar Alkitab, yang menyatakan kepada Allah bahwa mereka tidak lagi butuh 'di dalam Kristus' untuk menghadapi peperangan rohani. Betapa kuatnya mereka! Alangkah hebatnya!


Hanya Tuhan Yesus yang dapat menghardik dan mengusir roh jahat, dan kita sekali-kali tidak boleh mengurangi keimamatanNya! Orang-orang percaya tidak boleh terpengaruh dengan pikiran-pikiran, bahwa mereka bisa memiliki kuasa dan otoritas untuk mengenal, menegur dan memerintah roh-roh jahat. Jika kita menghadapi sebuah kasus yang jelas merupakan kerasukan roh jahat yang cocok dengan tanda-tanda mengerikan yang diberikan di dalam catatan Alkitab, maka kita terpaksa menggunakan pelayanan doa dan, jika ada kesempatan, kita harus mendesak orang yang kerasukan-roh itu untuk datang kepada Kristus, satu-satunya Perantara antara Allah dan manusia, untuk keselamatan dan kelepasan. Kita juga tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan kita; kita harus selalu mengantarkan orang kepada Kristus.


Masalah inilah yang diajarkan - ini adalah proses mengantar orang kepada Kristus untuk segala kebutuhan rohani mereka, karena kita sama sekali tidak mampu memenuhinya. Kharismatik bukan saja telah mengadopsi pemikiran kultus berhala, tetapi juga keimamatan Romawi yang mengkhayalkan bahwa manusia fana memiliki curahan kuasa Kristus untuk menghadapi iblis kegelapan. Kebenaran yang parah adalah bahwa para pendukung dan eksponen eksorsisme merupakan orang-orang yang beresiko paling tinggi dipengaruhi roh jahat, dan hal ini tak pelak lagi merupakan alasan utama mengapa Allah melarang percobaan-percobaan lancang terhadap masalah ini. Sekelompok orang seperti John Wimber terus menentang perintah Allah dengan berusaha interaksi dengan roh-roh jahat. Sementara itu mereka mengesampingkan pikiran rasional dan menyerahkan diri ke dalam pengaruh pemikiran dan khayalan yang sembarangan, dan berharap agar hal tersebut memberikan kata-kata hikmat dan pengetahuan. Orang-orang inilah yang cepat atau lambat akan berhubungan dengan roh-roh yang sesungguhnya atau roh-roh yang sudah dikenal (familiar spirit), dan yang, oleh karena eksperimen teknik-teknik okultisme dan manipulasi roh, maka secara keji mereka dibukakan kuasa roh jahat.


Orang ingin tahu berapa banyak orang kharismatik ekstrim tersebut yang merupakan orang yang, walaupun tertipu keselamatannya, dengan arogan pindah ke pelayanan eksorsisme hanya untuk dieksploitasi oleh roh yang sudah dikenal (familiar spirit). Tidakkah ini ada nilainya, karena beberapa pengetahuan gaib mereka mengenai sasaran? Apakah hal ini bukannya menjelaskan bagaimana tanda-tanda dan mujizat mereka (seperti tanda dan mujizat nabi-nabi palsu dan pendeta-pendeta kultus berhala masa kini) kadang-kadang kelihatannya sungguh nyata dan tak dapat dijelaskan? Setan dan roh-roh jahatnya memiliki sejumlah kuasa tertentu atas alam semesta dan dapat meniru kesembuhan jasmaniah, memunculkan hal-hal yang gaib, levitasi (mengambang dan melayang di air atau di udara), telekinesis (menggerakkan sesuatu dari jauh), dan tanda-tanda dan mujizat tertentu lainnya (2 Tes. 2: 9). Tidak mungkinkah di antara para penyembuh kharismatik itu sendiri yang kerasukan?





Beberapa 'ayat bukti' kharismatik



Berikut adalah contoh perikop-perikop Alkitab yang disalahgunakan oleh John Wimber dan para penyembuh terkemuka lainnya untuk membuktikan bahwa pelayanan masa kini harus mengandung lanjutan eksorsisme yang terus menerus. Para pembaca dipersilakan untuk memperhatikan penyalahgunaan ayat-ayat yang menyolok tersebut.


1 Timotius 4: 1: Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Perkataan tersebut tidak mengacu kepada kerasukan roh jahat, maupun tentang mengusir roh-roh jahat. Kalimat itu menggambarkan orang-orang yang sangat berakal budi, namun suka memberontak yang mengajarkan doktrin-doktrin yang (barangkali tidak disadarinya) dibuat-buat dan mengesankan pikiran para cendekiawan fasik yang berasal dari roh-roh jahat.



1 Petrus 5: 8-9: Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Perikop ini adalah mengenai melawan berbagai cobaan Setan. Perikop ini memberitahu kita bahwa kita melakukan hal ini dengan memelihara kewajiban rohani kita, dan tidak mengatakan apa-apa tentang mengusir setan.



Yohanes 20: 21: ... Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu. Dasar pikiran yang diterapkan pada ayat ini adalah: seperti juga Yesus diutus oleh Bapa untuk mencapai berbagai tujuan - termasuk mengusir roh jahat - maka kita sekarang diutus untuk meneruskan semua aspek pelayananNya. Namun, dasar pikiran ini sungguh dangkal dan keliru, karena Juruselamat melakukan banyak hal yang tidak dapat kita lakukan, dan kita tidak boleh berusaha menirunya. Misalnya, Ia datang untuk menunjukkan keillahianNya dan untuk mati di Kalvari; ini adalah hal yang tidak mungkin kita lakukan. Perkataan Tuhan di dalam Yohanes 20 bertujuan untuk meneguhkan bahwa kita mempunyai amanat illahi yang harus dikerjakan. Amanat tersebut sama sekali bukan implikasi bahwa setiap pelayanan dan tindakan Tuhan harus kita tandingi.>
















1 Lihat bab 4: Alkitab Mengatakan Tidak!



2Mat. 9: 32; 12: 22; Mrk. 9: 14-29.



* Lihat bab berikutnya untuk membuktikan pandangan ini.

1 comment:

  1. :)
    yayayaya...tapi gerakan karismatik yang saat ini banyak menuai jiwa2 dan bukan gereja2 mati yang tdk memiliki kuasa..atau anda cemburu yah?pendeta karismatik tajir2 :)

    Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. (1 Korintus 4:20 )

    Kiranya kasih karunia Allah mengaruniakan roh hikmat dan pewahyuan utk mengenal Allah dgn benar ..GB

    ReplyDelete