GBIA SEMARANG Headline Animator

omakase

IMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN AKAN FIRMAN ALLAH. TANPA IMAN YANG BENAR, MAKA MANUSIA AKAN MELAYANI ALLAH TANPA PENGERTIAN YANG BENAR. DAN HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MENYENANGKAN ALLAH (ROMA 10:1-3, 17)

Friday, 2 January 2009

Pikiran yang Bagi Kristus


Pikiran yang Bagi Kristus

Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. II Kor 10:5.

Mungkin anda pernah mendengar kalimat ‘Aduh, saya tidak sengaja, saya tidak berpikir begitu tapi jadinya begitu’. Itu sebenarnya adalah konsep yang salah, yang ada adalah memang anda sudah berpikir seperti itu dan anda bertindak seperti apa yang telah anda pikirkan karena otak merupakan pusat dari semua tindakan kita. Semua saraf-saraf terhubung dengan otak. Bila anda ingin menendang, otak anda akan memberi perintah dahulu kepada kaki, baru kaki itu dapat bergerak. Jadi anda berpikir dahulu, baru akan timbul kehendak. Anda berpikir di dalam otak anda dahulu, baru anda melakukannya. Begitu juga mengenai kerohanian, anda berpikir dahulu dan kemudian baru bertindak. Jadi pikiran itu merupakan tempat dimana pertempuran itu dimenangkan atau dikalahkan.

Dlm II Kor 10:5, kita menaklukkan pikiran kepada Kristus, apa maksudnya? Kekristenan tidak pernah menentang pengetahuan, mengagungkan ‘ketidaktahuan’ atau ‘kebodohan’. Allah menginginkan kita mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa dan juga akal budi (Mat 22:37). Jangan pikir Allah ingin kita mengasihi-Nya tanpa berpikir panjang dan membabi buta! Allah menghendaki kita untuk berpikir dan memakai otak kita.

Namun tidak hanya Allah yang menginginkan pikiran kita, tetapi juga ada oknum lain yaitu Iblis (II Kor 11:3). Sebelum kita menjadi milik Allah, pikiran kita telah ditawan oleh iblis dan setelah diselamatkan pikiran kita merupakan milik Allah. Kita sebagai orang Kristen menaklukkan pikiran yang sudah ditawan oleh iblis dan kita menyerahkan pikiran itu kepada Kristus. Iblis ingin menawan pikiran kita lagi dengan berbagai cara. Bagaimanakah cara iblis menyerang pikiran kita? Dengan jalan apa sajakah dia ingin menawan pikiran kita?

Pertama, melalui ilmu pengetahuan yang sekuler. Ingat Allah tidak menentang pendidikan, namun iblis melihat itu sebagai peluang dan mulai menyusup ke dalamnya. Dalam Kol 2:8, iblis ingin menawan kita dengan filsafat2 yang kosong dan palsu. Pada saat itu, banyak filsuf Yunani yang beredar dan semuanya banyak yang tidak benar dan palsu. Zaman sekarang jauh lebih banyak beredar cerita2 bohong dalam kekristenan yang mengatakan bahwa ‘Tuhan Yesus menampakkan diri’ atau ‘si anu pergi ke surga dan neraka’. Dan bahkan banyak orang mempercayai cerita semacam itu sehingga iblis semakin gencar dalam hal ini.

Cara lain iblis ingin menawan pikiran manusia dengan pengetahuan sekuler adalah dengan teori evolusi, yang menyatakan bahwa tidak ada Allah yang menciptakan alam semesta ini dan isinya. Tuhan sudah jelas2 memperlihatkan bahwa Allah itu ada melalui alam ciptaan-Nya, yang merupakan buah pikir-Nya, sehingga semua orang tidak dapat berdalih (Rm 1:20). Namun manusia ingin menentang Allah dan tidak mau menyembah Dia sebagai Penciptanya sehingga mereka mengarang cerita bohong dan tidak terbukti kebenarannya. Teori itu mengatakan bahwa dunia ini sudah berjalan selama miliaran tahun dan juga manusia berasal dari makhluk bersel satu. Namun sebenarnya mereka ingin berkata bahwa tidak ada Allah yang menciptakan manusia, jadi kita tidak perlu memikirkan agama dan menyembah Pribadi yang menciptakan manusia.

Cara lain lagi melalui psikologi modern. Psikologi modern mengajarkan bahwa semua jalan keluar atas masalah kita terdapat dalam diri kita. Bayangkan betapa iblis ingin mengacaukan konsep Allah tentang menyelesaikan masalah! Allah tidak berkata bahwa jawaban atas masalah kita terdapat dalam diri sendiri melainkan semuanya terdapat di dalam Alkitab. Alkitab merupakan penuntun hidup kita. Jika kita sedang ada masalah, janganlah pergi ke psikolog atau teman anda yang belum diselamatkan, melainkan pergilah kepada gembala atau teman seiman andayang akan menuntun anda untuk menyelesaikan masalah dengan Alkitab (Rm 15:14).


Kedua, melalui doktrin2 yang sesat. Sekarang banyak pengajaran yang menyimpang jauh dari Alkitab. Bagi orang-orang yang menentang Allah, pikiran mereka telah dibutakan dan mereka tidak dapat melihat lagi cahaya kemuliaan Injil (II Kor 4:4). Walaupun kelihatannya mereka mau diajar oleh kebenaran tapi sebenarnya di dalam hati mereka tidak menerima Injil itu (II Tim 3:7-8).

Ketiga, melalui pikiran2 yang kotor. Pikiran merupakan pusat dari segala tindakan kita. Pikiran pulalah yang merupakan pusat dari rencana kehidupan yang jahat maupun yang baik. Pikiran itu tidak bekerja sendirian, ia bekerja sama dengan mata dan telinga. Alat komunikasi saat ini sangat modern, ada televisi, internet, bahkan majalah. Iblis berusaha membuat orang-orang benar berpaling dari pikiran yang benar kepada pikiran yang tidak benar. Setelah kita diselamatkan, kita masih tinggal di dunia ini dan Tuhan memberikan cara untuk mengatasi masalah ini, yang terdapat di dalam Flp 4:8. Kita diharuskan untuk memikirkan hal yang benar, mulia, adil, manis, suci dan lain2. Kita yang berada dalam lingkungan yang jahat akan merasa sangat tersiksa sama seperti Lot yang tinggal di tengah-tengah kota Sodom dan Gomora (II Ptr 2:8).

Keempat, melalui hal-hal yang tidak berguna. Mungkin kita dapat memisahkan hal-hal yang baik dengan yang buruk, namun seringkali kita sulit untuk membedakan hal-hal yang berguna dengan yang merugikan. Sebagai contoh, menonton bola. Menonton bola bukanlah hal yang buruk namun bila kita sampai mengabaikan pekerjaan utama kita demi hal itu, itu menjadi hal yang merugikan kita. Iblis ingin mengalihkan perhatian kita dengan hal-hal yang seperti ini. Tujuan utama kita adalah memberitakan kabar baik atau memajukan kerajaan Allah, namun iblis mencoba mengalihkan perhatian kita dengan menonton atau bermain hingga melebihi waktunya dan itu menjadi hal yang tidak baik.

No comments:

Post a Comment